Selasa, 14 Februari 2017

Wide Area Network (WAN)

1.      HIRARKI WAN

A.     CORE LAYER
Core layer memberikan struktur transportasi yang optimal dan dapat diandalkan dalam meneruskan traffic pada kecepatan yang sangat tinggi. Dengan kata lain, core layer menswitch paket data dengan secepat mungkin. Peralatan pada core layer jangan diberi beban dalam bentuk proses apapun yang dapat menganggu kecepatan switch paket data dalam kecepatan tinggi, seperti access-list checking, data encryption, address transation. Core layer dikenal sebagai backbone antar jaringan yang
saling terkoneksi.
Tugas core layer :
1.      Melakukan design jaringan dengan keandalan yang tinggi
2.      Melakukan desain untuk kecepatan dan latency yang rendah

Fungsi dari layer ini adalah :
1.     Mengatur traffic [ traffic switching ] ,
2.     Mengatur kapasitas traffic dan mengirim traffic dengan cepat dan handal.

Device yang digunakan pada layer ini adalah :
1.     Mesin core.vad.id,BSD Minded dipadukan dengan cisco catalyst L3.
2.     Router
3.     Multiplexer
4.     PBX

Biasanya perangkat pada layer ini menangani jalur backbone utama ke ISP dan jalur internet.

B.     DISTRIBUTION LAYER

Distribution layer terletak diantara access layer dan core layer dan membantu membedakan core jaringan inti dengan jaringan-jaringan yang lain. Tujuannya untuk memberikan batasan definisi dalam daftar akses dan filter lainnya untuk menuju ke jaringan inti. Maka dari itu, layer ini mendefinisikan aturan-aturan untuk jaringan, seperti routing updates, route summaries, VLAN traffic, dan address aggregation.
Fungsi dari distribution layer yaitu :
1.     Routing (dalam satu autonomous system)
2.     Filtering (dalam satu autonomous system)
3.     Service handling
4.     Mengendalikan konektivitas /policy
5.     QOS
Tugas dari distribution layer yaitu routing antar layer atau antar subnet VLAN di Access Layer.
Perangkat distribution layer :
1.     Cisco Catalyst 6509
2.     Nexus 7000
3.     ASA 5500
4.     Switch layer 3
5.     Firewall
6.     Router LAN
7.     Bridge
8.     Brouter
9.     VPN Access Router
10.  Cisco Catalyst 6009 Layer 2 Core.

C.     ACCESS LAYER

Access layer menyuplai trafik ke jaringan dan melakukan network entry control. Para pengguna mengakses jaringan melalui access layer. Access layer berlaku layaknya “pintu masuk” menuju sebuah jaringan. Access layer juga dapat melakukan daftar akses yang didesain untuk mencegah pengguna tak sah untuk dapat masuk. Access layer juga dapat memberi aks es situs jarak jauh kepada jaringan melalui teknologi wide-area, seperti frame relay, ISDN, atau leased lines. Layer ini juga mengendalikan akses pengguna dengan workgroup ke sumber daya Internetwork.Fungsi layer ini melakukan share bandwith,switched bandwith , MAC Layer Filtering , dan Micro segmentation [NAT/subneting]. Device yang digunakan adalah

1.     Cisco 1900 series integrated services router
2.     Cisco 2900 series integrated services router
3.     Cisco 3900 series integrated services router
4.     Cisco 800 series routers

2.      PERANGKAT WAN

1.      CO (Central Office)
Pusat pensaklaran dimana hubungan dintara beberapa saluran pelanggan dibuat

2.      CPE (Costumer Provided Equipment)
          Peralatan networking seperti workstation, router, POTS splitter, dll. yang dipasang pada pelanggan dan dikoneksi ke peralatan networking jasa telekomunikasi.
CPE (Costumer Provided Equipment) adalah peralatan networking (seperti workstation, router, POTS splitter, dll) yang dipasang pada pelanggan dan terhubung dengan peralatan networking jasa telekomunikasi. tetapi peralatan pelanggan disini terpisah dengan peralatan perusahaan telekomunikasi tersebut.
Contoh CPE yang dimiliki pelanggan pada umumnya router, switch, dan modem.
CPE juga mengacu pada perangkat yang dapat mentranslasikan data agar dapat dikenal oleh protokol WAN, misalnya : Frame-Relay, MPLS atau ATM T-1, dan lain-lain

3.      DCE (Data Circuit Terminating Equipment)
DCE (data circuit terminating equipment) adalah suatu piranti (biasanya berupa router disisi ISP) yang berkomunikasi dengan DTE dan juga WAN Cloud. DCE ini merupakan piranti yang memasok clocking (denyut sinyal sinkronisasi) kepada piranti DTE. Sebuah modem atau CSU/DSU disisi pelanggan bisa diklasifikasikan sebagai DCE. DTE dan DCE bisa saja beupa piranti yang serupa / router akan tetapi mempunyai peran dan fungsi yang berbeda
DCE (Data Circuit Terminating Equipment) adalah perangkat yang terdapat antara peralatan DTE (Data Terminal Equipment) dan data transmission circuit. DCE berfungsi mentranslasikan data dari DTE agar dapat dimengerti oleh protokol WAN, contohnya : PPP, ATM, FrameDelay, dll).oleh karena itu DCE juga disebut peralatan komunikasi data dan operator peralatan data.

4.      DTE(Data Terminal Equipment)
DTE (Data terminal equipment) adalah suatu piranti disisi link jaringan WAN yang berada pada sisi pelanggan (biasanya gedung / rumah pelanggan) yang mengirim dan menerima data. DTE (biasanya berupa router jaringan atau bisa saja berupa komputer atau multiplexer) adalah merupakan tanda marka antara jaringan WAN dan jaringan LAN. DTE ini merupakan piranti yang akan berkomunikasi dengan piranti DCE disisi ujung lainnya.
DTE (Data Terminal Equipment) adalah sirkuit akhir yang mengubah informasi pengguna menjadi sinyal. Perangkat terminal data, biasanya mengacu pada komputer yang anda gunakan dengan sebuah modem. DTE berfungsi sebagai sumber data dan komunikasi data.
DTE adalah terminal atau komputer sedangkan DCE adalah modem atau perangkat lain milik operator.

5.      CSU(Channel Service Unit) / DSU(Data Service Unit)
CSU(Channel Service Unit) / DSU(Data Service Unit) adalah perangkat digital-interface yang digunakan untuk menghubungkan perangkat DTE seperti Router ke jalur digital.
CSU/DSU bekerja pada lapisan 1 (lapisan fisik) dari model OSI. CSU berbeda dengan DSU. DSU merupakan bagian dari kartu antarmuka yang dimasukkan ke DTE

6.      Loop Local
Local Loops adalah perpanjangan kabel line telpon dari Demarc menuju kantor pusat Telco yang mana pemeliharaannya difihak Telco, bukan tanggung jawab pelanggan. Kabel ini bisa berupa kabel UTP, fiber optic atau gabungan keduanya dan juga media lainnya.
Loop Local adalah sirkuit atau jalur yang menghubungkan antara demarc dengan CO (Central Office). loop local dapat menghentikan jalur yang dimiliki oleh CLEC(Competitif Local Exchange Carrier), dan ditempatkan dalam sebuah POP yang merupakan salah satu CO.

7.      Demarc
Demarc atau titik demarkasi adalah titik yang merupakan interface jaringan dimana kabel perusahaan telpon terhubung dengan rumah pelanggan
Demarc adalah batas pemisah antara CPE dan CO. Secara fisikal demarcation point adalah kotak yang berisi kabel, yang berlokasi di CPE dan mengubungkan kabel CPE ke local loops. Demarcation point biasanya diletakkan di tempat dimana teknisi mudah untuk mengaksesnya. Sehingga akan mudah diketahui dimana yang harus diperbaiki jika suatu saat terjadi kerusakan.

8.      WAN cloud
Merupakan hirarchi Trunk, Switches, dan CO (central office) yang membentuk jaringan telephone lines. Struktur fisik bisa bervariasi, dan jaringan-2 yang berbeda dengan titik koneksi bersama bisa saja saling overlap, makanya direpresentasikan dalam bentuk WAN cloud. Sisi pentingnya adalah bahwa data masuk melalui jaringan telpon, menjelajah sepanjang line telpon, dan tiba pada tepat pada alamat tujuannya.

9.      PSE (packet switching exchange)
Adalah suatu Switch pada jaringan carrier packet switched. PSE-2 ini merupakan titik-titik penghubung dengan WAN cloud

3.      TEKNOLOGI WAN

1.      PSTN
Adalah jaringan telpon Switched public yang merupakan komunikasi WAN yang kuno dan banyak dipakai diseluruh dunia. PSTN adalah teknologi WAN yang menggunakan jaringan Circuit Switched yang berbasis dial-up atau leased line (selalu ON) menggunakan line telpon dimana data dari digital pada sisi komputer di konversikan ke analog menggunakan modem, dan data berjalan dengan kecepatan terbatas sampai 56 kbps saja.
2.      Leased lines
Leased line atau biasa disebut Dedicated line adalah teknologi WAN menggunakan koneksi langsung permanen antar perangkat dan memberikan koneksi kualitas line konstan. Layanan ini lebih mahal tentunya dibandingkan PSTN menurut kebutuhan.
3. X.25
X.25 dispesifikasikan oleh ITU-T suatu teknologi paket Switching melalui PSTN. X.25 dibangun berdasarkan pada layer Physical dan Data Link pada model OSI. Awalnya X.25 menggunakan line analog untuk membentuk jaringan paket switching, walaupun X.25 bisa saja dibangun melalui jaringan digital. Protocol2 X.25 mendefinisikan bagaimana koneksi antar DTE dan DCE di setup dan di maintain dalam PDN – public data network.  Anda perlu berlangganan untuk layanan X.25 ini yang bisa menggunakan line dedicated kepada PDN untuk membuat koneksi WAN.  X.25 bisa beroperasi pada kecepatan sampai 64 kbps pada line analog.  X.25 menggunakan frame sebagai variable ukuran paket.  Menyediakan deteksi error dan juga koreksinya untuk menjamin kehandalan melalui line analog yang berkualitas rendah.
4. Frame relay
Frame relay adalah salah satu Teknologi WAN dalam paket Switching dimana komunikasi WAN melalui line digital berkualitas tinggi. Lebih jelasnya bisa dilihat di Frame relay.
5. ISDN
ISDN (Integrated services digital network) mendefinisikan standard dalam menggunakan line telpon analog untuk transmisi data baik analog maupun digital. ISDN BRI dengan kecepatan 128 Kbps .ISDN PRI dengan kecepatan sampai 2.048 Mbps
6. ATM
Asynchronous Transfer Mode (ATM) adalah koneksi WAN berkecepatan tinggi dengan menggunakan teknologi paket switching dengan speed sampai 155 Mbps bahkan 622 Mbps. ATM bisa mentransmisikan data secara simultan dengan digitized voice, dan digitized video baik melalui LAN maupun WAN.
ATM menggunakan cell berukuran kecil (53-byte) yang lebih mudah diproses dibandingkan cell variable pada X.25 atau frame relay.  Kecepatan transfer bisa setinggi sampai 1.2 Gigabit.  Merupakan line digital berkualitas tinggi dan low noise dan tidak memerlukan error checking. Bisa menggunakan media transmisi dari coaxial, twisted pair, atau fiber optic. Bisa tansmit data secara simultan
7. DSL
DSL (Digital Subscriber Line) adalah satu set teknologi yang menyediakan penghantar data digital melewati kabel yang digunakan dalam jarak dekat dari jaringan telepon setempat.
8. T1
T1 adalah leased line digital terdiri dari 24 saluran (disebut DS0, 1 DS0 adalah 64K) yang memberikan kecepatan transfer hingga 1,544 Mbps, dan sering digunakan untuk menghubungkan jaringan perusahaan dan ISP ke Internet.
9. E3
E3 versi Eropa memberikan kecepatan hingga 34,368 Mbit / s (512 saluran) Versi Jepang J3 memberikan kecepatan sampai dengan 34,064 Mbps (480 saluran).
10.  SONET
Sonet (Synchronous Optical Network) merupakan sebuah hirarki standar kecepatan data digital untuk transmisi optik antarmuka yang diusulkan oleh Bellcore. Tarif data dalam jaringan serat optik dibagi dalam OC-tingkat.
11.  VPN (Virtual Private Network)
VPN adalah teknologi jaringan komputer yang memanfaatkan media komunikasi public (open connection atau virtual circuits), seperti internet untuk menghubungkan beberapa jaringan lokal. Informasi yang berasal dari node-node VPN akan “dibungkus” (tunneled) dan kemudian mengalir melalui jaringan publik. Sehingga informasi menjadi aman dan tidak mudah dibaca oleh orang lain. Dengan kata lain VPN merupakan jaringa virtual yang dibangun diatas jaringan public.
12.  Wireless (Microwave dan Satelite)
Layanan WAN lewat microwave line of sight (wireless) dan satellite dapat digunakan pada remote site yang betul-betul extrem dimana sama sekali tidak tersedia layanan WAN. Layanan ini menawarkan berbagai kecepatan koneksi. Koneksi satellite bisa menawarkan umumnya sampai 512Kbps, sementara microwave line of sight bisa menawarkan kecepatan sampai 52Mbps atau bahkan lebih. Perlu dicatat bahwa layanan WAN ini bisa bervariasi sangat mencolok tergantung tersedianya layanan pada lokasi dan penyedia layanan WAN tersebut, tersedianya bandwidth, tingkat layanan dan harga. Bandwidth dan harga merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam memilih penyedia layanan WAN. Layanan WAN yang dipilih akan mempengaruhi pemilihan interface yang dipakai pada router. Karena beragamnya pilihan layanan WAN dan juga tersedianya interface koneksi fisik WAN, maka pemakaian router modular lebih menguntungkan yang memungkinkan fleksibilitas dalam pemilihan koneksi layanan WAN.
Teknologi WAN normalnya dikatagorikan dalam tiga kelas layanan:
A.     Leased line
Layanan leased line menggunakan line eksklusif dari penyedia jaringan, sementara layanan Circuit Switched mentransmisikan data setelah terbentuknya jaringan lewat call (PSTN atau ISDN) dan untuk layanan WAN Packet Switch (Frame Relay, X.25 dan ATM) menggunakan infrastruktur carrier sharing untuk mentransmisikan data melalui virtual circuit (VC).
B.     Circuit switched
Layanan circuit switched seperti layanan yang diberikan pada ISDN dan PSTN analog, memerlukan suatu call untuk bisa terbentuknya suatu circuit dan berlangsung sampai selesainya koneksi. ISDN juga sering dapat digunakan untuk titik koneksi pada layanan WAN lainnya seperti Frame relay atau X25. Dapat juga digunakan untuk dial-on-demand (dial sesuai kebutuhan) atau system backup link. Leased line memberikan koneksi full-time dimana jalurnya diberikan permanen oleh penyedia jaringan.
C.     Packet switched
Layanan packet switched seperti Frame relay dan ATM adalah popular karena secara umum harga bandwidth per Kbps lebih murah dan fleksibilitas dalam pemasangan virtual circuits melalui interface tunggal pada router. Kebanyakan Permanent Virtual Circuit (PVC) bisa memungkinkan ukuran circuit didefinisikan yang menjamin level layanan minimum, dan jika kebutuhan jaringan berubah, maka ukuran circuit bisa juga diubah sesuai kebutuhan.

Sumber Referensi



Selasa, 16 Agustus 2016

VoIP Komunikasi Data

Tugas Komunikasi Data
Pembuatan Skenario VoIP








Nama         : Maulana Noer Fauzy
Kelas          : XI TKJ B
No. Absen : 23

       1.   Skenario Penerapan VoIP

Di suatu gedung terdapat 3 lantai, yang rencananya akan dipasangi jaringan VoIP. Disetiap lantai terdapat 3 buah client yang akan memudahkan para penguna gedung tersebut untuk berkomunikasi.

      2.   Topologi dan Pengalokasian Nomor Ekstension Voip untuk Client



Server
Media
Nomor Ekstension
Password
Server 1
Laptop
2201
Jaringan
(Absen 22)
Smartphone
2202
Jaringan

IP Phone
2203
Jaringan
Server 2
Laptop
2301
Jaringan
(Absen 23)
Smartphone
2302
Jaringan

IP Phone
2303
Jaringan
Server 3
Laptop
2401
Jaringan
(Absen 24)
Smartphone
2402
Jaringan

IP Phone
2403
Jaringan


       3.   Spesifikasi Komponen Pembentuk Jaringan VoIP

A.   Spesifikasi Server :
Menggunakan Asus N46VJ
·         Prosesor  : Intel Core i5
·         RAM        : 8 GB
·         HDD        : 500 GB
·         VGA         : NVIDIA GeForce GT 635M
·         OS           : Windows 7
Menggunakan Elastix sebagi virtual PBX.

B.    Spesifikasi Client :
Menggunakan Xiaomi Redmi 2
·         Prosesor              : Qualcomm Snapdragon 410 Quad-Core
·         RAM                    : 1 GB
·         OS                       : Android 4.4.4 (Kitkat)
·         Internal Strorage : 8 GB
Menggunakan Zoiper sebagi Softphone

       4.   Prosedur Membangun VoIP

A.   Prosedur Membangun Server VoIP

1.   Koneksikan Laptop ke WiFi Hotspot
2.   Instal Elastix di Virtual Box
3.   Setelah Login, maka akan terlihat IP Address

4.   Lalu ketikkan IP Address tadi pada browser, lalu pilih advance

5.   Kemudian masukkan username dan password pada halaman login Elastix


B.    Langkah Pengalokasian Ekstension

1.   Pada halaman utama Elastix, klik menu PBX, pilih Tools, lalu pilih Asrerisk File Editor

2.   Lalu cari file sip.conf

3.   Kemudian konfigurasikan file tersebut seperti ini

4.   Lalu cari file extensions.conf

5.   Kemudian konfigurasikan file tersebut seperti ini


C.   Langkah Konfigurasi Client Agar Terhubung Ke Jaringan VoIP
·         Laptop
1.   Pastikan smartphone anda sudah terhubung ke WiFi Hotspot yang sama dengan server
2.   Buka aplikasi Zoiper
3.   Klik Prefences

4.   Masukkan domain server, username dan password

·         Smartphone
1.   Pastikan smartphone anda sudah terhubung ke WiFi Hotspot yang sama dengan server
2.   Buka aplikasi Zoiper
3.   Lalu pilih Config > Accounts > (+) Add Accounts
   
4.   Selanjutnya pilih Yes

5.   Kemudian pilih Manual Configuration

6.   Lalu pilih SIP

7.   Selanjutnya atur :
Account Name : Ekstension yang diatur di server
Host                : Alamat IP Server
Username        : Sesuai dengan yang sudah dikonfigurasi di Server
Password         : Sesuai dengan yang sudah dikonfigurasi di Server

8.   Tekan Save jika sudah selesai

D.   Langkah Uji VoIP Antar Client

1.   Pada aplikasi Zoiper, pilih tab Dialer

2.   Masukkan Ekstension ID client, lalu tekan tombol telepon

3.   Bila ada respon, berarti client sudah bisa berkomunikasi

4.   Bila ingin menyelesaikan panggilan, tekan tombol end call


E.    Langkah Uji VoIP Antar Beberapa Client (Confrence)